Tugas Jurnalistik Multimedia 3

Kurangnya Sarana dan Prasarana Yang Membuat Keterpurukan Olahraga di Bengkulu



Bengkulu - Irwan  Alwi wakil Komite Olahraga Nasional Indonesia ( KONI ) Provinsi Bengkulu menyatakan bahwa olahraga yang ada di Bengkulu ini tidak cukup baik karena kurangnya sarana dan prasarana yang di bangun oleh pemerintah, di Bengkulu, Senin ( 18/02/2019).
KONI ini adalah komite yang membawahi langsung cabang – cabang olaraga yang ada di Bengkulu yang berada di bawah naungan pemerintah, di KONI ada 38 cabang olahraga yang dinyatakan aktif di Bengkulu ini namun jika dalam kementriaan nasional olahraga ada 54 cabang olahraga. Didalam tata kelolah cabang olahraga di Bengkulu ada cabang yang menjadi prioritas yang selalu mengharumkan nama Provinsi Bengkulu, dalam masa Pak Suprapto Bengkulu mengikuti PON sekitar tahun 1982 dan 1985 pada masa itu Bengkulu memiliki atlet – atlet yang hebat sehingga ada 10 cabang yang menjadi prioritas Bengkulu diantaranya yaitu Angkat besi, Taekwondo, Karate, Gulat, Tenis, Sepeda dan Atletik.

“KONI ini juga sebagai wadah bagi bagian kemahasiswaan maupun organisasi – organisasi olahraga yang ingin menyalurkan atlet ke kejuaraan namun KONI tidak melakukan pembinaan secara langsung tetapi melalui level pengelolah cabang olahraga tersebut yang namanya Pengprov dibawahnya lagi Pengkab dan Pengcab kemudian ada lagi pembinaan di level club, KONI ini mewadahi Pengprov untuk mengatur regulasi pembiayaan terhadap atlet yang sudah menerima pembinaan di tingkat Club kemudian di bawa ketingkat kejuaraan dengan mengatas namakan Provinsi Bengkulu. Terkait dengan pembinaan yang merupakan tugas daripada pemerintah tidak dapat kita lepas karena pemerintah mempunyai tugas dan wajib menyiapkan sarana dan prasarana, sebagai contoh bagaimana sepak bola di Bengkulu apabila tidak adanya lapangan sepak bola maka harus sinkron antara pemerintah dengan pengurus cabang – cabang olaraganya. Nah untuk itu kenapa olahraga di Bengkulu itu selalu terpuruk karena terlihat di Pekan Olahraga Nasional bahwa Bengkulu pada tahun terakhir PON di laksanakan berada di peringkat 33 dari 34 Peserta PON, kembali lagi pada logika bahwa Bengkulu merupakan povinsi ke 26 zaman belum terjadinya pemekaran namun setelah pemekaran seharusnya Bengkulu olahraganya meningkat terus. Pertanyaan yang mencuap kita sebagai masyarakat, Mengapa Bengkulu berada di tingkat 33 tersebut ?, Apa yang telah di lakukan pemerintah ?, Apa yang di siapkan oleh pemerintah terhadap sarana dan prasarana ?, Justru itu kami KONI ada karena mendampingi pemerintah untuk memenuhi kebutuhan tersebut”, ujar Pak Irwan Alwi.

KONI juga tidak punya legislasi yang kuat untuk menentukan pemerintah harus menyiapkan lapangan yang di perlukan namun lewat  dorongan kepada pemerintah melalui sarana media DPR, Eksekutif, Gubernur sehingga KONI yang menyampaikan saran agar terjadinya kesinambungan terhadap pembinaan prestasi olahraga Bengkulu dengan pembangunan sarana dan prasarana. Kota Bengkulu terpuruk karena berada di bawah Provinsi – provinsi yang baru berkembang seperti Gorontalo dan Sulawesi Barat hal ini di sebabkan kembali oleh pemerintah karena tidak konsen membangun sarana dan prasarana, seperti Gor yang ada di Sawah Lebar dan Stadion Semarak merupakan bangunan lama pada zaman Pak Prapto bukan oleh pemerintah baru sekarang. Sehingga pandangan Pak Irwan bagaimana kemudian olahraga itu bisa baik apabila sarana dan prasarana yang kita miliki tidak memadai berbeda dengan Bandung dan DKI sarana dan prasarananya sangat baik sehingga mereka bisa menghasilkan atlet – atlet yang baik.

Sebagai informasi yang dapat di terima bahwa di Provinsi Bengkulu pada tahun ini tepatnya di bulan November  akan menjadi tuan rumah pelaksanaan Pekan Olahraga Wilayah (PORWIL) yang biasanya dilaksanakan 4 tahun sekali dan nantinya akan di ikuti oleh 10 Provinsi se-Sumatera, jadi PORWIL ini terintergrasi menuju ke PON setiap juara di PORWIL dia berhak mewakili daerah menuju PON. Dengan adanya PORWIL ini Provisi Bengkulu ini mulai membenah sehingga Bengkulu ini tentunya akan menyiapkan sarana dan Prasarana seperti di Sport Center sudah ada lapangan Bulu Tangkis, di Sidomulyo ada 2 gedung baru yaitu Gedung Takraw dan Pencak Silat ini merupakan pemebenahan yang  sudah di lakukan pemerintah Provinsi Bengkulu dalam menyambut PORWIL nantinya sehingga setelah PORWIL selesai sarana dan prasarana ini bisa digunakan masyarakat dan bisa menciptakan atlet – atlet yang baik.
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas Jurnalistik Multimedia 7